Berita Teknologi



Samsung baru-baru ini memberitakan smartphone Android Go pertamanya, ialah Galaxy J2 Core.

Seperti kabar yg disingkap awal kalinya, smartphone ini memanfaatkan OS jenis Android Oreo yg dibikin privat buat fitur berspesifikasi rendah.

Walaupun memanfaatkan Android Persediaan, perusahaan asal Negeri Gingseng itu terus mengikutkan antarmuka (user interface, UI) punyanya, ialah Samsung UI.

Dilansir dari halaman The Verge, Jumat (24/8/20), Galaxy J2 Core datang dengan processor Exynos 7570, RAM 1GB, camera 8MP (belakang), serta 5MP (depan).

Buat mendukung pemanfaatan sesehari, perusahaan mengikutkan memori internal sebesar 8GB serta battery 2. 600mAh.

Dari perincian yg ada, kemungkinan kecil Galaxy J2 Core ini bisa dimanfaatkan buat bermain gim battle royale yg tengah digemari banyak orang sekarang, ialah PUBG serta Fortnite.

Jadi kabar, Galaxy J2 Core tambah lebih dahulu menyambangi India serta Malaysia. Tetap belumlah ada berita berapakah harga smartphone tersebut di ke dua negara itu.

Samsung dilaporkan bukan hanya bakal meluncurkan smartphone Android Go buat pasar India, namun juga sejumlah negara yang lain.

Perusahaan asal Negeri Ginseng itu lantas dimaksud tengah menguji handset itu di sebagian negara.

Baca juga : sms tahun baru 2019

Lihat juga : dp bbm tahun baru 2019

Menurut laporan, Samsung sedikitnya tengah menguji fitur Android Go dengan tiga nomer tipe tidak sama.

SM-J260G di yakini adalah satu diantaranya, yg dicanangkan buat Kamboja, Thailand, Singapura, Malaysia, serta Vietnam.

Smartphone dengan nomer tipe SM-J260F disediakan buat pasar Inggris, Uzbekistan, sekian banyak negara Kaukasus, Jerman, Italia, Ukraina, Kazakhstan, Prancis, dan Polandia.

Sesaat buat seri SM-J260M buat Argentina, Bolivia, Chili, Kolombia, Trinidad serta Tobago, Panada, dan Paraguay.


Sehabis Google ketahuan menyimpan area pemakai yg udah mematikan pilihan penelusuran area, peraan berkenaan 'rahasia' perusahaan bertambah bermunculan ke permukaan.

Terkini, laporan ada dari makalah yg dibikin oleh Profesor Douglas Schimdt dari Vanderbilt University.

Menurut studi yg di lakukannya, nyata-nyatanya fitur Android yg ada dalam situasi diam (idle) nyata-nyatanya tetap 'menyedot' tambah banyak data dibanding dengan iPhone pada situasi yg sama.

Dilansir dari Phone Ajang, Kamis (23/8/20), perbandingan data yg im fitur Android capai 10 kali tambah banyak.

Menurut Profesor Schmidt, fitur Android yg ada dalam situasi diam tetap mobilisasi browser Chrome di latar belakang.

Penerapan itu terus im data area ke Google sejumlah 340 kali dalam tempo 24 jam, atau 14 kali buat tiap-tiap jamnya.

Situasi tidak sama diketemukan di iPhone yg ada dalam situasi tak aktif. Penerapan browser Safari dalam situasi iPhone diam cuma im 50 kali data ke Google.

Browser itu didapati cuma im data dalam banyaknya banyak apabila fitur dimanfaatkan dengan cara aktif.

Kabar beda yg dikatakan merupakan banyaknya data Android yg im ke Google capai 4, 4MB, enam kali tambah banyak dari fitur iPhone ke server Google tiap-tiap hari.

Temuan beda yg cukuplah mencengangkan merupakan biasanya pengumpulan data ini dilaksanakan kala penguna tak langsung memanfaatkan perangkatnya.

Gak cuma itu, Google bisa juga mencocokkan data anonim dengan data dari fitur Android buat bikin profil yg lebih tepat.

Ulasan beda dalam makalah ini satu diantaranya merupakan trik Google menyatukan kabar pemakai buat paham minat seorang.

Langkah barusan dimanfaatkan perusahaan buat menampikan iklan privat yg sesuai sama.

Tidak hanya itu, raksasa internet itu juga periksa kordinat area pemakai pada interval waktu khusus, buat tentukan sistem yg dimanfaatkan buat berganti, apa berjalan, lari, atau memanfaatkan kendaraan.

Google sendiri saat ini tengah berubah menjadi sorotan sehabis ada temuan dari Associated Press.

Menurut investigasi itu, nyata-nyatanya banyak pelayanan Google di fitur Android serta iPhone yg menyimpan data area pemakai.

Parahnya, Google terus menyimpan area pemakai walaupun mereka udah aktifkan penataan pribadi yg menurut klaim perusahaan, gak bakal lagi memonitor area pemakai.

Pengamat pengetahuan pc di Kampus Princeton mengonfirmasi temuan APNews ini. Pada sejumlah besar penerapan, Google memang udah mengharap izin membuka area pemakai.

Lantas, penerapan seperti Google Maps bakal mengingatkan pemakai buat mengijinkannya akses area, satu diantaranya buat navigasi.

Apabila pemakai menyepakati permohonan itu, Google akan merekam area pemakai dari kian waktu.

Sesudah itu, Google bakal menghadirkan Sejarah Area pemakai dalam satu timeline yg memetakan gerakan harian si pemakai.

Google juga menyimpan sejarah perjalanan pemakai menit buat menit. Pribadi pemakai lantas menjadi taruhannya, namun infonya spesifikasi ini dipakai kepolisan buat tentukan area terduga.

Meski demikian, dengan argumen pribadi, perusahaan yg bermarkas di California, AS, ini memperbolehkan pemakai buat menempatkan jeda Sejarah Area pemakainya. Dengan demikian pemakai bisa mengatur apa area mereka bakal disimpan atau mungkin tidak oleh Google.

Menyikapi temuan itu, Google lantas dilaporkan udah digugat oleh salah seseorang pemakai asal Amerika Serikat bernama Napoleon Patacsil.

Baca juga : sms tahun baru 2019

Lihat juga : dp bbm tahun baru 2019

Dilansir dari CNET, Selasa (21/8/20), tuntutan ini diimkan ke pengadilan ditempat pada Jumat minggu waktu lalu. Tuntutan hukum ini dimaksud adalah usaha mewakili semuanya pemakai fitur Android serta iPhone.

" Google dengan cara jelas menyebutkan aktivasi penataan khusus bakal menghindar penelusuran geolokasi pemakai. Tetapi, nyata-nyatanya keterangan itu salah, " tuliskan pengacara Patacsil dalam tuntutannya.

Perusahaan internet itu juga dimaksud udah tidak mematuhi undang-undang pribadi, termasuk juga undang-undang California. Bukan hanya itu, praktek Google ini bisa dia tidak mematuhi konstitusi California.

Namun, hakim mesti akan memutus lebih dahulu apa bakal terima tuntutan itu. Satu diantaranya pertimbangannya merupakan meyakinkan tuntutan ini bisa dilaksanakan atas nama semuanya pemakai di Amerika Serikat yg bisa saja terbujuk praktek Google.

Menyikapi tuntutan ini, Google dilaporkan belum juga memberikan komentar. Oleh maka itu, menarik buat paham sambungan dari tuntutan pada satu diantaranya perusahaan technologi paling besar itu.


آخرین ارسال ها

آخرین جستجو ها


Jamal دیجیتال سنتر امید در مسیرِ عاشقی بهترین سایت مطالب پزشکی و سلامتی اطلاعات حسابداری اخبار سایت بلگ بیست آسانسور لولا ارام بند فاین + 02155177539 + لولا ارام بند بدون کلیپس چرتک بلاگ
دزدگ